PENGALAMAN MENJADI PENGURUS INTI ORGANISASI KAMPUS

by - September 02, 2020



Di perkuliahan, bicara tentang organisasi nggak bakal ada habisnya. Nah, kali ini aku bakal cerita soal pengalaman menjadi pengurus inti di HMTK FT UNS 2020. Sebenarnya masa periode 2020 belum selesai, jadi aku bakal sharing tentang setengah periode kepengurusan ini. By the way, aku bukan aktivis organisasi yang punya banyak pengalaman karena dari sekolah hingga sekarang, HMTK FT UNS adalah satu-satunya yang pernah aku ikuti.

HMTK FT UNS memiliki sembilan pengurus inti yang disebut presidium. Kalian bisa lihat di foto diatas: Ketua Umum, Sekretaris Umum, Bendahara Umum, dan Koordinator Bidang. And yup! di periode 2020 ini, aku berperan sebagai bendahara umum. Ini cerita aku.

Belajar menyelesaikan masalah masing-masing bersama
Ada suatu perbedaan yang aku rasakan ketika sebelum menjadi pengurus inti dan sesudah menjadi pengurus inti, yaitu ragam permasalahan yang diatasi. Sebelum menjadi pengurus inti, aku hanya memikirkan penyelesaian masalah bendahara saja. Kalau sekarang, ketika rapat kami sering mendengar permasalahan masing-masing bidang. Karena tau permasalahan dari masing-masing bidang, aku belajar memikirkan cara mengatasi ragam permasalah yang belum aku temui sebelumnya dengan belajar memberi masukan. Nggak cuma itu, aku juga belajar banyak dari pendapat dan masukan teman-teman yang lain terhadap suatu masalah. 

Belajar berinovasi 
Karena sering membahas program kerja keseluruhan, seringkali muncul inovasi-inovasi dari teman-teman yang lain terhadap suatu program kerja dengan membandingkan periode saat ini dengan sebelumnya atau belajar dari organisasi lain. Bahasan seperti itu yang membuatku terbiasa berusaha memikirkan inovasi terhadap suatu hal. Tentang berinovasi, ada suatu hal yang aku pelajari selama ini. Kalau ada yang belum baik di masa lalu, perbaikilah. Kalau apa yang tercipta di masa lalu sudah baik, berinovasilah. Sekali-kali bijak nggak apa kan guys?

Belajar menjadi pemimpin
Kalau ini mungkin sudah pasti ya karena kita adalah pemimpin untuk bidang kita sendiri. Manfaat ini adalah pelajaran berharga banget buat aku yang sebelumnya belum punya pengalaman memiliki staff di suatu komunitas. Selain belajar buat mengoordinir, aku juga belajar membuat keputusan terhadap suatu hal dengan mempertimbangkan manfaat dan resiko dari setiap keputusan. Ini bagian dari belajar terbiasa untuk berpikir kritis. Oh ya, selain belajar memimpin orang lain, aku juga belajar buat memimpin diri aku sendiri. Contohnya, aku harus mengatur jadwalku untuk rapat dan kepentingan lain atau menyelesaikan tugas organisasi dengan disiplin. 

Belajar menjadi teladan
Menurut aku, menjadi pengurus inti suatu organisasi nggak hanya soal belajar mengoordinir staff bidang kita sendiri. Tapi, kita juga harus bisa menjadi contoh buat seluruh staff dan anggota. Hal ini sih yang cukup menantang buat aku karena selain harus memberi contoh yang baik buat staff yang lain, kita juga harus belajar buat mengajak para staff dalam hal kedisiplinan, keaktifan, saling menghargai dan hal positif lain dalam berorganisasi. 

Belajar berkoordinasi
Menjadi pengurus inti membuat kita harus saling berkoordinasi satu sama lain. Selain untuk mengatur timeline organisasi, beberapa bidang juga memiliki program kerja yang perlu disuseskan bersama. Contohnya ketika bidang Akademis akan mengadakan suatu seminar, bidang Medinfo membuat publikasi acaranya ke media. Ketika bidang Hubungan Masyarakat membutuhkan dana untuk program kerjanya, maka harus berkoordinasi dengan bendahara untuk pengajuan dana.

Jadi begitu guys cerita aku dari setengah periode HMTK FT UNS 2020. Buat kalian yang ada tujuan buat jadi pengurus inti di organisasi kampus atau komunitas lain, semangat terus yaa! Kalau nggak cocok dan nggak nyaman organisasi jangan khawatir karena ladang buat mengembangkan diri kita banyak banget guys. Menurutku, berambisi menjadi baik untuk versi diri kita itu nggak salah selama ada kesempatan dan nggak merugikan orang lain. Nah, dunia perkuliahan adalah kesempatan terbaik dan terluas untuk menyiapkan diri kita sebelum masuk ke dunia yang sebenarnya. Jadi jangan sampai berhenti dan puas dengan diri kita yang sekarang yaa. 

Oh ya, setiap masuk ke dalam level yang lebih sulit, kita bakal dihadapkan dengan masalah yang tentunya semakin rumit. Tapi hal itulah yang membuat kita semakin kuat dan berkembang. So, jangan pernah takut menghadapi tantangan demi kebaikan yaa guys

*Bonus pict - meeting when pandemic. Of course I miss you guys - fighting for everything ya: Harry, Ainun, Dodo, Luthfi, Oya, Wewe, Yudi, Umpati💓
With Love, Tara. 

You May Also Like

0 komentar

Hello, with my pleasure if you leave comments :)