HAL POSITIF DARI PANDEMI COVID-19

by - Oktober 25, 2020


Berada di rumah dalam rentang waktu yang lama sering bikin bosan. Apalagi, seluruh aktivitas seolah-olah terintegrasi hanya dalam satu tempat, atau bahkan hanya dalam satu ruang saja. Mungkin sebagian orang lelah dan ingin cepat keluar. Namun pasti ada juga orang-orang yang menikmati dan waktu pandemi ini sebaik mungkin, termasuk aku. 

Kemarin aku mengikuti suatu webinar dari BEM fakultasku tentang kesehatan mental saat pandemi. Dalam webinar itu sempat menyinggung soal kepribadian extrovert adalah kepribadian yang cukup dirugikan karena merasa nggak nyaman berada dalam keadaan sepi pada waktu yang lama. Aku nggak tau tepatnya aku memliki kepribadian seperti apa, bisa jadi introvert, bisa jadi ambievert. Tapi yang jelas aku merasa bisa menikmati kondisi #dirumahaja seperti saat ini. Bagiku, tahun 2020 ini menjadi tahun baru yang bisa membuatku menemukan hal-hal berharga yang sebelumnya belum aku ketahui. 

Mengenal diri lebih dalam
Salah satu hal paling berharga yang kutemui saat masa pandemi adalah aku bisa belajar untuk mengenal diriku lebih dalam. Berawal dari mengingat kenangan-kenangan masa lalu sebelum pandemi yang sering buat kesal hingga menyalahkan diri sendiri. Atau ketika mengingat kegagalan-kegagalan yang pernah kuperbuat sampai bikin stres dan capek sendiri. Fase-fase itu kelihatannya sangat rumit di memori, tapi semakin lama memiliki waktu untuk merenungkannya, semakin baik juga kesempatan kita untuk refleksi dan memperbaiki. Aku berlajar sepakat dengan pernyataan bahwa 'kita nggak perlu malu dan benci dengan masa lalu kita karena bagaimanapun masa-masa itu menjadi bagian dari hidup kita'. Bahkan mungkin karena kita mampu melewati masa-masa sulit itu, kita jadi bisa menjadi seperti sekarang yang yakin nggak bakal jatuh dalam kesalahan yang sama seperti masa lalu. Atau lebih baiknya lagi, kesalahan dan kegagalan yang pernah terjadi dimasa lalu bisa menjadi hikmah dan pembelajaran bagi orang-orang sekitar kita yang termasuk didalamnya maupun yang sekedar tau. 

Selain itu, aku juga bisa mulai mengerti minatku dan menyusun timeline hidupku kedepannya. Dalam artian lain, aku jadi tau punya tujuan hidup. Mungkin hal itu terjadi karena ketika di rumah, aku hanya dihadapkan untuk fokus pada diriku, keluarga, kuliah dan organisasi. Sedangkan ketika hidup normal di luar, aku dihadapkan dengan bermacam-macam hal seperti bentuk akibat dari interaksi dengan orang banyak secara langsung dan aktivitas yang banyak membutuhkan energi sehingga hanya punya sedikit punya waktu untuk istirahat. Aku sadar bahwa saat itu aku belum memiliki manajemen waktu dan emosi yang baik sampai sering bikin kesal dan capek sendiri. Mungkin melalui pandemi ini, Allah memberiku kesempatan untuk beristirahat atas seluruh kegundahan hidupku sebelumnya. Dan...mungkin saat pandemi inilah aku bisa belajar mengatur diriku dalam hal waktu & emosi serta yang terpenting bisa mempersiapkan segala sesuatu dengan baik untuk menyambut kehidupan normal kembali. 

Lebih dekat dengan keluarga
Sebagai pelajar yang sudah merantau dari 8 tahun yang lalu, memiliki kesempatan untuk berkumpul dengan keluarga menjadi sangat berharga. Kalau selama 8 tahun kebelakang ketemu keluarga hanya saat liburan semester dengan durasi sekitar 2 minggu sampai 1 bulan, kali ini tinggal dengan keluarga sudah lebih dari setengah tahun. Sebenarnya butuh adaptasi juga si karena sebelumnya sudah terbiasa tinggal sendirian, kali ini harus belajar buat hidup berdampingan. But, aku sangat bersyukur. Aku bahagia bisa menjalani kehidupan sehari-hariku dengan bertemu dan berbincang dengan keluargaku. Hua! Aku berharap bisa selalu bersama keluargaku, tapi aku juga berharap pandemi ini cepat selesai. Just hope for the best

Lebih mengenal teman-teman
Ini berlaku dari aku ke beberapa teman-temanku yang sebelumnya nggak begitu akrab. Kalau dulu saat kehidupan normal seringnya main sama teman-teman yang cuma akrab di circle masing-masing, kali ini aku ngerasa lebih akrab sama beberapa teman yang dulunya jauh. Mungkin kalau di kehidupan langsung ada rasa sungkan buat nge-akrabin diri, tapi disaat pandemi ini karena sering diskusi soal pelajaran jadi sering berhubungan dan kadang-kadang suka cerita tentang diri masing-masing. Sederhana, tapi aku ngerasa hal ini adalah satu manfaat yang aku dapat dari pembelajaran online karena pandemi. Aku berharap seterusnya bisa akrab dengan teman-teman dekatku saat pandemi ini. 

Kesempatan berkarya
Kalau nge-follow akun instagram info lomba-lomba pastinya nggak asing dengan update poster lomba setiap harinya. Sampai-sampai kalau mau ikut lomba suka bingung mau ikut yang mana. Menurutku masa pandemi ini ikut kompoteisi cocok banget buat siswa dan mahasiswa yang bingung mau ngapain tapi ingin produktif. Sebab dengan kondisi daring seperti ini, banyak lomba-lomba yang diadakan dengan biaya registrasi murah. Pun kalau diterima sebagai finalis, nggak perlu bayar pesawat mahal-mahal buat datang ke universitas yang mengadakan lomba tersebut karena saat ini presentasi finalis diadakan melalui platform meeting online. Selain itu, mengikuti kompetisi online juga bisa membuat kita terdorong untuk nggak rebahan dan main handphone aja di rumah. Ada deadline yang harus diperhatikan, ada tugas menyelesaikan karya untuk dikumpulkan. Mengikuti kompetisi nggak melulu soal ambisi untuk mendapatkan rewards. Sebab dengan mengikuti kompetisi kita bisa menambah pengetahuan dengan membaca berita, buku dan jurnal-jurnal serta hal serupa lain yang bisa kita dapat kalau mengikuti kompetisi kesenian. Namun, lomba bukan satu-satunya wadah untuk berkarya karena ada banyak banget jalan untuk berkarya selain itu. Jadi yang terpenting, walau pandemi seperti ini kita nggak boleh males-malesan dan harus tetap mengambil kesempatan untuk melakukan sesuatu bermanfaat. 

Karena nggak tau kapan pandemi ini akan berakhir, kita hanya perlu memanfaatkan masa pandemi ini untuk terus jadi bermanfaat. Kalau belum saatnya bermanfaat bagi orang lain, kita harus bisa minimal menjadi manfaat bagi diri kita sendiri. Sesederhana.. mengisi waktu dengan hal-hal positif. Sehingga nantinya ketika beberapa waktu ke depan ingin mengenang diri kita saat pandemi, kita memliki jejak-jejak positif yang disalurkan melalui jalan masing-masing. Semangat semuanya!

With Love, Tara.

You May Also Like

0 komentar

Hello, with my pleasure if you leave comments :)