gmail Linkedin twitter instagram
  • Home
  • About
  • Contact

nabilatara

a little piece of my lovely journey♡

Kalau jalan-jalan ke Kota Solo rasanya kurang ya tanpa mengunjungi cafe seunik ini, apalagi buat para pecinta kucing. Sampai-sampai kalau sudah disini, rasanya nggak mau pulang karena melihat boneka-boneka lucu lari-lari bahkan kadang bermain mendekati pengunjung.


Paw Paw Cafe adalah salah satu cafe di Kota Surakarta yang memberikan suasana berbeda dari biasanya. Cafe ini memiliki beberapa cukup banyak kucing yang bisa bebas bermain dengan para pengunjung di ruangan cafe tersebut. Sebelum ke cafe ini, awalnya aku mengira kalau ada ruangan khusus untuk bermain bersama kucing. Tapi setelah berkunjung dan tau, rasa-rasanya aku lebih fokus bermain dengan kucing dibandingkan menikmati minuman dan makanan yang aku pesan. 

Sebagai orang yang suka dengan kucing, aku langsung se-excited itu ketika pertama kali masuk. Ada beberapa kucing yang menunggu di belakang pintu dan mendekat ketika aku masuk. Setelah beberapa menit di cafe, aku amati mereka memang terbiasa untuk ramah ke semua pengunjung cafe.


Alamat & jam operasional 

Alamat
Jl. Ronggowarsito No.42, Kp. Baru, Kec. Ps. Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57133

Jam Operasional
12.30 - 22.00 WIB

Peraturan
Oh yaa, ada beberapa peraturan yang cukup penting ketika berkunjung di Paw Paw Cafe. Peraturan pertama adalah setiap pengunjung memiliki minimal order makanan atau minuman di Paw Paw Cafe. 

Weekdays    : Rp 25.000/orang
Weekend      : Rp 30.000/orang

Untuk menu makanan dan minumannnya bervariasi dan tentunya enak yaaa. Kalau mau nyemil aja juga jangan khawatir karena ada menu snack loh!

Peraturan kedua, dilarang membawa makanan kucing selain yang disediakan oleh cafe. Paw Paw Cafe menyediakan makanan yang dikemas dalam bentuk cup kecil untuk para pengunjung yang gemas ingin memberi makanan ke kucing. Harga makanan kucingnya Rp 5.000/cup.

Fasilitas
Kalau tadi cerita soal peraturan, kali ini aku mau cerita tentang fasilitas menarik dari Paw Paw Cafe. Nah.. cafe ini menyediakan beberapa bantal duduk untuk setiap meja. Kalau mau sambil ngerjain tugas juga jangan khawatir, karena ada stop contact di dekat setiap meja dan jaringan wifi cafe. Tapi, ada suatu fasilitas yang cukup menarik buatku, yaitu area membaca untuk pecinta buku. Kalau nggak bawa buku dari luar, Paw Paw Cafe menyediakan beberapa buku bacaan di rak buku. Jadi, kebayang kan? membaca buku ditemani banyak kucing yang menggemaskan.


Desain
Karena menjadi tempat hidup kucing, cafe ini di desain seperti rumah kucing sungguhan. Ada banyak tempat pup kucing di beberapa sisi ruangan. Sedangkan di dinding ruangan, ada tangga-tangga kayu sebagai hiasan dan tentunya untuk kucing melompat dan lari-larian. Nggak ada tempat tidur khusus untuk kucing, tapi ada banyak benda yang bisa menjadi tempat nyaman buat mereka untuk tidur seperti ayunan. Saat kesana, beberapa kucing aku lihat tidur di sofa pengunjung.


*Bonus pict - potret kucing kucing paw paw




Gimana, pastinya tertarik kan buat berkunjung ke Paw Paw Cafe buat ketemu mereka? 

With love, Tara.
Februari 21, 2021 4 komentar
Walaupun sudah masuk ke bulan kedua tahun 2021, tetap saja tahun 2020 masih memberikan vibes yang mengesankan hingga saat ini. Tentang kehidupan sehari-hari, perkuliahan, achievement, organisasi, pun tentang friendship.. semuanya mengesankan dan memberikan cerita terbaiknya masing-masing. 


Menemukan rumah ternyaman
Setelah 7 tahun merantau dan jauh dari keluarga, kembali tinggal di rumah selama masa pademi 2020 kemarin memberi kesempatan untukku merasakan lagi nyamannya suasana rumah. Mulai dari bercerita dan curhat di kamar mama setiap hari, mengurus kucing-kucing liar yang kemudian di adopsi menjadi bagian keluarga sendiri, ngobrol dengan ayah tentang segudang pengalaman-pengalamannya, hingga nitip jajan sama adik ketika dia mau keluar rumah. Ah! kalau saja ada pilihan untuk stay di rumah saja tanpa ada kewajiban yang mengharuskan kembali ke daerah kampus, aku memilih untuk tetap di rumah saja bersama mereka. 

Bulan April 2020 lalu, aku berpikir kalau datangnya pandemi Covid-19 mutlak sebagai musibah tanpa ada manfaat yang bisa diambil. Tapi setelah beberapa bulan stay di rumah, aku bahagia dan rasanya nggak pingin merantau ke Jawa lagi. Mungkin saat awal-awal di rumah cukup sulit buatku beradaptasi karena 7 tahun sebelumnya terbiasa tinggal jauh dari keluarga. Tapi setelah sadar.. aku sepakat dengan kata orang-orang kalau keluarga adalah rumah ternyaman untuk ditempati. 

Melihat perubahan yang positif
Waktu jaman sekolah dulu, aku sempat bilang ke sahabat-sahabatku kalau dimanapun kita melanjutkan kuliah nanti, kita tetap harus main bareng. Tapi nyatanya dengan kondisi teman-temanku yang kuliah masih dalam satu kota dan hanya aku sendiri yang kuliah di beda provinsi, aku menjadi yang paling jarang ikut main kalau mereka ada agenda. 

Sebelumnya nggak terbayang kalau akhir 2020 kemarin akan ada kesempatan aku bisa bertemu mereka lagi. Saat ketemu mereka, aku melihat perubahan yang positif dari sahabat-sahabatku. Kalau dulu saat sekolah nggak aktif di organisasi, sekarang jadi sibuk sana sini buat organisasi. Kalau dulu males-malesan buat ngembangin diri, sekarang pada semangat buat ikut kompetisi dan mencari pengalaman sampai luar negeri. Melihat mereka, aku jadi terpacu untuk bisa berkembang juga seperti mereka dengan caraku. 

Terlepas dari perubahan menjadi lebih baik, mereka masih tetap hangat seperti dulu. Mulai dari bercanda, curhat, gosip, merencanakan kegiatan-kegiatan seru kedepannya.. nggak ada yang berubah. Kalau ditanya apa cerita terbaik buatku selama 6 tahun merantau di Malang, aku akan menceritakan masa-masa SMA-ku bersama mereka. Semoga kalian selalu sehat dan semangat ya!


Belajar leadership dan bekerja dalam tim
Untuk pertama kalinya mendapat kesempatan menjadi koordinator dalam organisasi di tahun 2020. Awalnya cukup sulit beradaptasi karena minimnya pengalaman untuk memimpin dan bekerja sama. Tapi lambat laun mulai paham dan menemukan cara ternyaman untuk memimpin dan bekerja dalam tim. Kalau sebelumnya masih suka membawa mood ketika berogranisasi, sekarang sudah belajar menyesuaikan diri untuk profesional dan nggak bawa-bawa perasaan. Kalau dulu masih sering membawa ego pribadi, sekarang jadi belajar buat mendengarkan dan menerima masukan orang lain. Bentuk pelaksanaan organisasi secara daring sudah pasti berbeda dengan saat luring. Tapi semoga akan ada kesempatan lagi untuk belajar menyesuaikan kondisi di antara keduanya.

Tentang ikhlas dan pencapaian
Aku ingin putar balik di tahun 2019. Saat itu ada suatu kondisi yang menyebabkan aku harus membayar sejumlah materi atas dasar menunaikan kewajiban untuk memenuhi tanggung jawab. Dulu aku berpikir kalau apa yang aku terima nggak pernah adil dan selalu menggangguku. Rasa-rasanya, saat di penghujung tahun 2019, aku nggak kuat lagi berjuang untuk tahun-tahun selanjutnya karena berbagai macam tekanan.

Tapi aku sadar kalau Allah selalu memberikan skenario terbaik untuk seluruh hamba-Nya. Apa yang kurasa nggak adil sebelumnya nggak ada apa-apanya dengan seluruh kebaikan-kebaikan yang Allah berikan di tahun selanjutnya. Aku berniat awalnya ingin mengumpulkan materi dengan berambisi mendapat hadiah dari ikut serta dalam kompetisi-kompetisi. Tapi dibalik itu, aku belajar banyak hal ketika terjun dalam ambisi-ambisiku. Ilmu yang aku dapatkan ketika mengikuti perlombaan jauh lebih-lebih bernilai dari ketidakpercayaanku mengatasi masalah-masalah sebelumnya. Mungkin melalui jalan ini, aku diberi pentunjuk untuk dapat menyelesaikan tanggung jawabku serta memperoleh manfaat dari apa yang aku usahakan. Dibalik itu, hal yang akan selalu kuingat adalah perjuangan teman-teman kuliahku yang sudah menguatkan dan sangat banyak membantu menyelesaikan permasalahanku. Mereka adalah yang terbaik dari cerita-cerita terbaik lainnya. 

Setiap orang pasti memiliki kebahagiaan dengan ceritanya masing-masing di 2020. Tapi kalau aku, aku bahagia bisa menemukan titik ternyaman dan arti tanggung jawab. 

With love, Tara.
Februari 12, 2021 No komentar

Tak jua berkutik, senyap dalam masa-masa pelik
Mendengar saluang1 mengalun musik—hingga bungkam sebab terpukau, walau alih-alih jadi berisik.
 
Setahun lalu
Sejak dongeng peri kecil tak lagi menggebu
Dunia beralih gesit bak akar bakau yang saling memeluk
Merakit sebuah jaring-jaring tanpa pola bersatu, menyentuh angan-angan
Juga—sehektar ilalang tak lagi menghijau, sedang ladang kian kecil menggulung lucu. Apakah salah bila hari-hari terasa palsu?
 
Kemarin
Orang-orang kota sibuk memantau arloji—berbalur jubah kaku penuh arti, menunggu hujan sembari meneguk secangkir wedang2. Sesekali melukis sketsa jiwa yang didamba.
Atau, merangkai harmoni dalam sebuah alkisah baru.
Apakah salah bila jemari tak henti melagu?
 
Malam ini,
Kala sepotong sajak terdengar merdu di hati—mengiang lembut walau pandai menjelma bagai duri yang menusuk
Hingga talamus3 memancar setiap jerit kata yang tak terdengar bagimu
Berhimpun mengusik sepi, berbondong mengganggu waktu sendiri. Duhai kamu, apakah salah bila detik-detikku terasa halu?

1Alat musik dari Sumatra Barat
2Minuman tradisional
3Organ manusia yang memancarkan sinyal sensorik dan motorik

With love, Tara.
Februari 03, 2021 No komentar
Newer Posts
Older Posts

About

Hi, welcome to my diary :)

Label

  • Academic
  • Personal
  • Puisi
  • Random
  • Review
  • Travelling

Popular Post

  • REVIEW BEDAK DINGIN BERASTAGI ASTAGINA (MY LOVELY PUBERTY-MATE)
  • JALAN-JALAN KE TAMAN SARI YOGYAKARTA
  • MENGENAL KHASIAT MINYAK WULUNG
  • JALAN-JALAN KE ICON KOTA SELONG LOMBOK TIMUR
  • WHAT'S IN MY CAMPUS BAG? (ENGINEERING STUDENT)
  • THE BEST THING IN 2024
  • THINGS I LEARNED AFTER 2+ YEARS GRADUATION
  • ANOTHER DAY IN BANDUNG: KULINER & WISATA SEJARAH
  • SHORT TRIP IN BANDUNG, FINALLY KE KOTA IMPIAN MASA KECIL
  • REVIEW Nu Skin ageLOC GALVANIC SPA (PERAWATAN DI RUMAH ALA KLINIK)

Archive

  • ►  2025 (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2024 (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
  • ►  2023 (9)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2022 (5)
    • ►  November (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Januari (1)
  • ▼  2021 (13)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ▼  Februari (3)
      • PAW PAW CAFE: TEMPAT TERNYAMAN UNTUK PECINTA KUCIN...
      • 2020: CERITA TERBAIK
      • PUISI: APAKAH AKU SALAH?
    • ►  Januari (1)
  • ►  2020 (30)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (9)
    • ►  Agustus (10)
    • ►  Juli (3)

Contact Me

Nama

Email *

Pesan *

Follow Us

Community



FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates