Happy Sunday! Alhamdulillah masih bertemu dengan bulan Ramadhan di tahun 2025 ini. Hopefully, kita semua masih akan bertemu dengan Ramadhan di tahun-tahun berikutnya, Aamiin.
Anyway, aku mau membagikan kisah kehidupanku selepas kelulusan tahun 2022. Diawali setres karena harus menunggu offering letter pertama setelah berbulan-bulan, dilanjutkan dengan belajar adaptasi di dunia pekerjaan untuk pertama kalinya, dan kali ini aku harus berpindah kota lagi kerena memutuskan pindah ke perusahaan lain. Dan ini adalah hal-hal baru yang aku pelajari setelah 2 tahun lulus dari perkuliahan, bukan hanya dalam lingkup pekerjaan namun juga aspek kehidupan lainnya.
Courage is the Key to Moving Forward
Beralih bidang dari ilmu keteknikkimiaan yang terbiasa bergelut dengan riset, laboratorium, dan pengembangan menuju bidang manajerial sebagai staff project manager di perusahaan alas kaki membuatku seringkali merasa apakah mampu untuk menjalani dan mendalaminya? Yang mana pada pekerjaan ini harus pandai mengatur project timeline, harus pandai berkomunikasi dengan memberi arahan yang jelas kepada tim, harus selalu be wise dalam membuat keputusan, harus bisa memposisikan diri untuk tidak emosional, dan harus selalu siap presentasi terkait project saat buyer visit.
Nyatanya ketika mencoba 'berani' membelajari ilmu baru yang jauh dari bidang sebelumnya memang tidaklah mudah. Tidak bisa langsung instan mampu menjalaninya dengan baik, tetap membutuhkan waktu untuk membangun kepercayaan diri bahwa diri ini bisa. Sampai akhirnya sekitar hampir 2 tahun dijalani, aku menyadari bahwa mungkin aku akan menyesal ketika di awal tidak berani mengambil kesempatan belajar di posisi ini. Sebab ada banyak sekali hal yang aku pelajari pada pekerjaan pertamaku, dan saat ini aku merasa hal itu bisa menjadi bekal melangkah pada pekerjaanku yang sekarang dan kehidupan kedepannya.
Dan ya! Part kehidupan yang paling menantang saat bagiku adalah bagaimana bisa membangun keberanian. Terlepas dari segala bentuk rasa insecure karena merasa belum memumpuni pada suatu bidang baru, kita harus percaya bahwa segala sesuatunya bisa dipelajari, entah dengan ritme yang cepat atau perlahan.
Belajar Jujur tentang Diri Sendiri
Pernah mendengar istilah 'people pleaser'? Dimana selalu berusaha untuk available bagi orang lain, padahal diri kita sendiri sedang dalam kondisi tidak mampu, entah karena banyak kegiatan, atau se-simple sedang lelah dan ingin istirahat. Dan hal itulah yang masih aku pelajari hingga saat ini, yaitu belajar untuk membangun boundaries diri sendiri, belajar untuk berkata 'tidak' jika memang tidak bisa dan tidak ingin melakukan sesuatu.
Pada awalnya mungkin akan berat, sebab merasa bahwa seharusnya kita selalu bisa membantu dan ada ketika orang lain membutuhkan. Tapi bagaimana dengan diri kita sendiri? apakah kita mampu dan baik-baik saja jika melakukannya, atau bahkan jadi susah sendiri?
Enjoy the Present Time
Enjoy the Present Time
Memori diatas adalah the way how I enjoy my life with my favorite group music. Awalnya, aku mencintai Maliq D'Essential karena lagu 'Setapak Sriwedari', lagu yang menggambarkan perasaan bahagia karena mencintai seseorang. Diikuti dengan lagu 'Semoga', 'Himalaya', dan 'Aduh'. Alunan puisi-puisi itulah yang membuatku lebih bahagia akan kehidupan ini. Bukan hanya perihal bagaimana mencintai seseorang, tapi juga bagaimana kita harus jatuh cinta dengan semua hal yang kita miliki.
Berbicara tentang semua hal yang kita miliki dalam hidup ini, rasanya memang perlu untuk meromantisasi banyak hal yang terjadi. Sebab entah kejadian baik atau buruk, semua kejadian di hidup ini pasti memiliki hikmah, bukan? If good things happen, good for us. But if bad thing happens, just face it and be patiens, Allah will guide us to solve everything.
Sehingga kalau kita hanya sekadar menjalani semua tanpa menikmatinya, bagaimana kita bisa bersemangat dengan kehidupan ini? Masa lalu adalah pelajaran, masa kini adalah milik kita, dan masa depan adalah bagian dari harapan kita. Kita hanya perlu belajar dari masa lalu, memperbaiki dan meromantisasi kehidupan saat ini, sambil pelan-pelan berusaha serta mendoakan masa depan. Jadi, jangan terlalu memberikan energi untuk menyesali masa lalu maupun risau akan masa depan, just enjoy the present time yaa!
Sometime, Bad People in Work Life Really Exist
Salah satu cara untuk menikmati pekerjaan adalah dengan tidak memikirkan perlakuan buruk dari orang lain secara berlebihan. Sikap buruk yang kita terima dari "satu" orang sangat tidak sebanding dengan perlakuan baik dari puluhan orang lainnya, sehingga memang tidak perlu dijadikan beban. Apalagi, kita sudah yakin untuk selalu menjadi baik di lingkungan pekerjaan. Mungkin saja, kalau kita berada dalam kondisi tersebut, bukan karena kita yang salah, bukan karena kita yang layak diperlakukan seenaknya. Tapi karena kita tidak cocok dengan lingkungannya, sehingga sangat tidak apa jika kita berpindah ke tempat yang bisa memperlakukan lebih baik. InsyaAllah, Allah always beside us wherever we are.
Current life update, ketemu seorang sahabat di Bekasi💜